Maryam Al-Asturlabiyyah (bahasa Arab: مريم الإسطرلابية) adalah seorang ilmuwan Arab Muslim yang hidup pada abad ke-10 Masehi. Dia berasal dari kota Aleppo (Halab), salah satu pusat peradaban Islam di Suriah. Namanya “Al-Asturlabiyyah” berasal dari kata “astrolabe” (الإسطرلاب), alat astronomi yang menjadi kontribusi utamanya bagi dunia sains. Dia mendapatkan julukan ini karena kemahirannya dalam merancang dan memproduksi astrolabe.
Astrolabe adalah alat astronomi yang digunakan untuk mengukur posisi bintang, matahari, dan planet, serta menentukan waktu, arah, dan lokasi geografis. Penemuan ini sangat penting dalam perkembangan astronomi, navigasi, dan ilmu pengetahuan Islam.
Latar Belakang Kehidupan
Maryam hidup pada masa ketika peradaban Islam sedang berada di puncak kejayaannya, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Aleppo sendiri merupakan pusat intelektual yang berkembang pesat, dengan banyak cendekiawan dan ilmuwan yang datang dari berbagai wilayah dunia Islam.
Meskipun catatan sejarah tentang kehidupan pribadinya sangat terbatas, namanya sering disebutkan dalam berbagai literatur ilmiah sebagai salah satu ilmuwan wanita terkemuka pada masanya. Keahliannya dalam membuat astrolabe tidak hanya membuatnya dikenal di kalangan cendekiawan lokal, tetapi juga di dunia Islam yang lebih luas.
Kontribusi Ilmiah Maryam Al-Asturlabiyyah
Maryam dikenal sebagai seorang ahli pembuat astrolabe, alat yang memiliki banyak fungsi praktis dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Islam:
1. Penentuan Arah Kiblat
Astrolabe digunakan untuk membantu umat Islam menentukan arah kiblat, yaitu arah menuju Ka’bah di Mekkah saat melaksanakan sholat. Penemuan ini sangat penting karena umat Islam di berbagai belahan dunia membutuhkan cara yang akurat untuk menemukan arah tersebut.
2. Penentuan Waktu Sholat
Salah satu fungsi utama astrolabe adalah menentukan waktu sholat lima waktu berdasarkan posisi matahari. Dengan alat ini, umat Islam dapat mengetahui waktu-waktu ibadah mereka secara tepat.
3. Penanggalan Hijriyah
Astrolabe juga digunakan untuk menentukan awal bulan Hijriyah, termasuk bulan Ramadhan (awal puasa) dan Syawal (Idul Fitri). Ini membantu komunitas Muslim dalam menetapkan kalender religius mereka.
4. Navigasi dan Astronomi
Selain digunakan untuk keperluan agama, astrolabe juga sangat penting dalam bidang navigasi. Para pelaut dan penjelajah menggunakan alat ini untuk menentukan posisi mereka di lautan lepas.
5. Pengajaran Ilmu Pengetahuan
Astrolabe juga digunakan sebagai alat bantu pengajaran dalam astronomi dan matematika. Dengan alat ini, para siswa dapat memvisualisasikan gerakan benda-benda langit secara lebih mudah.
Relevansi Maryam dalam Sejarah Sains
Maryam Al-Asturlabiyyah adalah salah satu contoh nyata bagaimana perempuan berkontribusi besar dalam dunia sains Islam. Pada masa itu, kaum perempuan sering kali tidak mendapatkan kesempatan yang sama seperti laki-laki dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan. Namun, Maryam berhasil menonjol dan bahkan diakui sebagai ahli dalam bidangnya.
Keberhasilan Maryam menunjukkan bahwa peradaban Islam memberikan ruang bagi semua orang, baik laki-laki maupun perempuan, untuk berkontribusi kepada ilmu pengetahuan. Ia menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya, baik di dunia Islam maupun di Eropa, di mana astrolabe kemudian diadopsi oleh para ilmuwan Barat selama Abad Pertengahan.
Warisan Maryam Al-Asturlabiyyah
Astrolabe yang dirancang oleh Maryam terus digunakan selama berabad-abad, baik di dunia Islam maupun di dunia Barat. Alat ini menjadi dasar bagi pengembangan teknologi astronomi modern. Bahkan, prinsip-prinsip dasar yang digunakan dalam astrolabe masih relevan hingga hari ini dalam bidang navigasi dan astronomi.
Namun, sayangnya, banyak detail tentang kehidupan pribadi Maryam tidak tercatat dalam sejarah. Namun, kontribusinya tetap dihargai sebagai salah satu tonggak penting dalam sejarah sains dan teknologi Islam.
Pelajaran dari Kehidupan Maryam Al-Asturlabiyyah
1. Kesetaraan Gender dalam Ilmu Pengetahuan
Maryam membuktikan bahwa perempuan juga bisa menjadi ilmuwan hebat jika diberi kesempatan dan dukungan yang memadai.
2. Kreativitas dan Inovasi
Penemuannya, astrolabe, adalah bukti bahwa inovasi dapat lahir dari pemahaman mendalam tentang ilmu pengetahuan dan kebutuhan praktis masyarakat.
3. Integrasi Agama dan Sains
Kontribusi Maryam menunjukkan bagaimana ilmu pengetahuan dan agama dapat saling mendukung dalam menciptakan solusi praktis bagi kehidupan sehari-hari.
Sumber: FB Ust. Zico Pratama Putra